Monday 3 November 2014

Memulai Bisnis Peternakan Ayam Broiler


Mumulai Bisnis Peternakan dengan ayam Broiler- Ayam broiler merupakan salah satu penghasil daging yang digemari masyarakat, maka tidak heran perkembanganya cukup tinggi. Selain itu, reatif besarnya keuntungan serta cepatnya perputaran uang menyebabkan bisnis ini banyak dilirik. Untuk memulai bisnis ini, dibutuhkan hal-hal sebagai berikut: 
1. Menyiapkan Modal
Modal dari sudut pandang bahasa adalah barang atau uang yang bersama-sama dengan faktor produksi lain dan tenaga kerja serta pengelolaan yang dapat menghasilkan barang baru. Modal dapat berupa materi seperti uang, tanah, dll. maupun potensi pribadi (SDM) seperti keberanian, ketrampilan, kejujuran dll. Modal dalam yang berupa uang sangat penting untuk menjalankan usaha broiler, sebab untuk memulai usaha ini membutuhkan modal yang cukup besar. 

    Modal dalam pengertian sehari-hari adalah sejumlah uang yang perlu dimiliki sebagai langkah awal berusaha. Besarnya uang tergantung pada skala usaha, jenis usaha, serta ketersediaan barang dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis tersebut. Modal untuk bisnis atau pemeliharaan ayam broiler terdiri atas:
  • Modal investasi yaitu penyediaan sarana usaha yang bersifat fisik seperti sewa tanah, pembuatan kandang, perizinan dll.
  • Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai semua kegiatan usaha, seperti pembelian DOC, pakan, obat dll.
   Beberapa langkah yang harus ditempuh untuk melaksanakan manajemen keuangan dan permodalan adalah sebagai berikut:
  • Sebelum melaksanakan kegiatan, ada baiknya dilakukan analisis pembiayaan atau permodalan yang mencakup modal investasi dan modal kerja.
  • Setelah besarnya modal diketahui, besar modal yang sudah tersedia bisa dinilai. Misalkan, tanah dan kandang sudah tersedia tentunya hal tersebut akan mengurangi jumlah modal yang harus disediakan.
  • Semua bentuk aset yang dimiliki bisa dihitung (termasuk dana segar yang dimiliki). Kemudian, dihitung berapa kekurangan modal yang dibutuhkan atau melaksanakan bisnis sesuai dengan kemampuan modal yang tersedia.
    Modal dapat diperoleh dengan berbagia cara, masing-masing memiliki keunggulan maupun kekurangannya terutama dilihat dari sesikonya. Cara memperoleh modal tersebut antara lain:
  • Modal pribadi : Yaitu modal yang digunakan untuk usaha peternakan seluruhnya berasal dari peternak.  Resiko dari usaha ini ditanggung sepenuhnya oleh pribadi.
  • Modal pinjaman (bisa dari bank maupun lainnya) : Bank merupakan lembaga keuangan yang bisa memberikan bantuan modal dalam bentuk kredit dengan bunga tertentu.  Madal ini dapat digunakan untuk memulai usaha atau mengembangkan usaha yang telah ada. Untuk menandapatkan pinjaman peternak biasanya mengajukan pinjaman ke bank-bank dengan syarat tertentu dan mengikuti aturan harus yang ditetapkan
  • Modal patungan : Yaitu modal yang diperoleh dengan patungan antara dua orang atau lebih untuk mendirikan atau melaksanakan usaha peternakan. Keuntungan dari sistem permodalan seperti ini adalah resiko dapat ditanggung bersama sehingga mungkin terasa lebih ringan
  • Melibatkan beberapa penanam modal : Biasanya sistem ini lebih benyak dipakai karena menguntungka kedua belah pihak.  Dengan sistem ini pemilik modal tidak perlu susah payah memikirkan atau melaksanakan usaha namun pemilik bisa menarik keuntungan sesuai perjanjian yang telah disepakati dan pengusaha dapat memulai usaha dengan modal dari investor tersebut. 
 2. Menentukan Skala Usaha 
    Menentukan skala usaha berarti menentukan berapa ekor broiler yang akan dipelihara agar bisnis bisa berjalan secara kontinyu dan menguntungkan. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan usaha broiler antara lain:
  • Modal yang tersedia : Jumlah ternak yang akan dipelihara tergantung dari besarnya modal yang dimiliki. Semakin besar modal (uang) semakin banyak pula ayam yang dapat dipelihara asalkan faktor-faktor lain mendukung. Sebaliknya, semakin kecil modal, jumlah ayam yang dapat dipelihara juga semakin sedikit. 
  • Ketersediaan lahan : Jika menghendaki beternak dengan kandang pribadi, maka perlu membangun kandang terlebih dahulu. Dengan kepadatan kandang 8 ekor per meter persegi (1:8), maka untuk pemeliharaan 1.000 ekor broiler membutuhkan lahan untuk kandang seluas 1.020/8 = 127,5 m2 atau + 128 m2 (kelebihan 20 ekor adalah kompensasi DOC 2%). Jika kandang tingkat 2, maka luas tiap lantai adalah 64 m2. Namun, perlu dibangun pula mess karyawan (anak kandang), gudang pakan, tempat mencuci tempat pakan dan minum serta peralatan pakan, saluran drainase, dan gudang tempat penyimpanan alat secara terpisah.  
  • Kapasitas kandang dan perlengkapan : Jika kandang sudah tersedia, kapasitas kandang dan jumlah perlengkapan menentukan skala usaha. Misalkan, luas kandang adalah 128 m2 maka populasi maksimal adalah 128 x 8 ekor = 1.024 ekor atau 10 box DOC dengan catatan jumlah peralat mencukupi sesuai standar penggunaannya.
  • Efisiensi biaya produksi : Efisiensi produksi terkait dengan jumlah tenaga kerja dan penggunaan bahan bakar pemanas. Misalkan, untuk memelihara broiler 1.000 ekor sebenarnya belum memerlukan tenaga kerja tetapi cukup dikerjakan sendiri. Idealnya 1 orang tenaga kerja mampu menangani 3.000 ekor jika menggunakan tempat minum manual atau galon (hanging drinken). Jika menggunakan tempat minum otomatis terbuka (automatic bell drinken) maka 1 orang bisa menangani 4.000 ekor.
  • Kebutuhan atau permintaan pasar : Pasar merupakan faktor penting dalam menentukan skala usaha. Percuma memelihara broiler dalam jumlah besar jika tidak bisa dipasarkan. Peliharalah broiler sesuai dengan permintaan pasar. Suplay yang melebihi permintaan dapat mengakibatkan harga jatuh dan itu berarti kerugian bagi peternak. Maka dari itu, sebelum beternak terlebih dahulu dilakukan survey pasar. Mulailah dari jumlah yang kecil dahulu untuk memenuhi pesanan kemudian bisa ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pasar.
Bersambung..

    Penulis : Ferry Tamaluddin, S.Pt


Baca Juga :






Memulai Bisnis Peternakan Ayam Broiler
4/ 5
Oleh