Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian dan cacat di Australia. Penyakit
jantung disebabkan oleh banyak faktor individu seperti genetika, gaya hidup
maupun pola makan. Berkaitan dengan pola makan, banyak ahli yang telah
melakukan penelitian tentang manfaat makan ikan untuk mengurangi risiko penyakit
jantung. Dalam sebuah penelitian, orang yang mengkonsumsi ikan memiliki
ketahanan hidup setengah lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang tidak makan
ikan. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tingkat risiko penyakit
jantung tertinggi terjadi pada laki-laki yang sama sekali tidak mengkonsumsi
ikan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa makan ikan satu atau dua kali
seminggu secara substansial menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
Dalam sebuah studi
pada 2006 yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, peneliti
menemukan bahwa tingkat kematian akibat penyakit jantung pada orang dewasa yang
makan ikan dua kali sepekan, 36% lebih rendah daripada mereka yang makan ikan
sedikit atau tidak sama sekali. Ikan merupakan sumber penting dua asam lemak
omega-3, yaitu eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA).
Omega-3 membantu menurunkan tekanan darah yang akan membantu Anda menjaga
kesehatan jantung. Karena tubuh tidak memproduksi omega-3, maka kita perlu
mendapatkannya melalui makanan yang dimakan, contohnya ikan.
Setelah seseorang
mengalami serangan jantung, sangatlah penting untuk mencegah terjadinya
serangan jantung kembali. Pencegahan untuk mengurangi risiko ini disebut
pencegahan sekunder. Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan mengkonsumsi
ikan. Dalam sebuah percobaan klinis terkontrol terbukti bahwa orang yang sembuh
dari serangan jantung dan mengkonsumsi ikan dua atau tiga kali seminggu dapat
mengurangi sepertiga angka kematian setelah dua tahun. Dalam percobaan lain,
dengan suplemen lemak omega-3 dari seafood total kematian berkurang sebesar
20%, kematian akibat penyakit jantung berkurang 30%, dan kematian mendadak
berkurang sebesar 45%.
Dalam sebuah studi,
diet Mediterania yang mengkonsumsi ikan 47 gram per hari lebih efektif dalam
melindungi terhadap risiko kematian mendadak akibat serangan jantung
dibandingkan dengan diet rendah lemak. Konsumsi ikan dapat mencegah penyakit
jantung melalui mekanisme sebagai berikut mengurangi serum trigliserida,
mengoptimalkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi jantung
berdetak tidak beraturan.
Anti-oksidan seperti
vitamin C, E, beta karoten dan senyawa tertentu yang ditemukan dalam
buah-buahan dan sayuran sangat penting dalam melindungi tubuh terhadap proses
oksidasi. Jumlah anti-oksidan dalam tubuh dapat memimalisir terjadinya oksidasi
lemak seafood yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan
manfaat omega-3 dan omega-6 maka harus dikombinasikan dengan anti oksidan. Atas
dasar tersebut maka untuk meningkatkan asupan anti-oksidan, asupan seafood
dapat dikombinasikan dengan makanan yang kaya anti oksidan seperti buah-buahan
dan sayuran.
JIKA Anda tidak suka
makan ikan karena berbau amis, Anda harus mempertimbangkannya lagi. Ikan
memberikan berbagai manfaat kesehatan dari otak hingga jantung Anda. Untuk
mendapatkan manfaat dari ikan secara maksimal, Departemen Pertanian Amerika
Serikat (United States Department of Agriculture atau USDA) merekomendasikan
makan delapan ons ikan setiap pekan. Cara mudah mendapatkan semua manfaat ikan
dengan mengganti dua porsi daging setiap pekan dengan ikan.
Omega-3 juga dapat
menjaga otak Anda dalam kondisi prima. Omega-3 yang ditemukan dalam ikan dapat
menurunkan risiko ADHD, depresi, dan demensia. Selain itu, sebuah penelitian
yang dipresentasikan pada 2011 dalam Radiological Society of North America
menunjukkan bahwa mengonsumsi dua porsi ikan setiap pekan dapat mencegah
penyakit Alzheimer.
MANFAAT MAKAN IKAN TERHADAP JANTUNG DAN OTAK MANUSIA
4/
5
Oleh
Fajrin Sidik Marzuki