Wednesday 5 November 2014

Memulai Bisnis Peternakan Ayam Broiler Bagian 2



Pada bagian pertama saya sudah menuliskan 2 cara untuk memulai bisnis peternakan ayam broiler agar berhasil dan mendapatkan keuntungan yang maksimal, jika anda belum sempat membaca silahkan anda baca Memulai Bisnis Peternakan Ayam Broiler bagian pertama. berikut merupakan lanjutan dari tulisan saya sebelumnya

 
3. Mempersiapkan Tenaga Kerja

      Tenaga kerja merupakan tulang punggung dari pemeliharaan broiler. Tenaga kerja bisa berasal dari peternak itu sendiri maupun mempekerjakan orang lain. Jika ayam yang dipelihara sedikit, peternak bisa terjun secara langsung sebagai pekerja kandang. Namun, jika ayam yang dipelihara banyak maka tentunya peternak memerlukan orang lain sebagai pekerja. Biasanya pekerja kandang disebut anak kandang karena memeng sehari harinya wajib dikandang dan tidak menangani urusan lain yang tidak berhubungan dengan ayam yang dipelihara.
      Kriteria yang ditetapkan sebagai anak kandang tidak perlu terlalu tinggi. Hal terpenting yang harus dimiliki oleh calon anak kandang adalah sikap tekun, jujur, dan berkomitmen pada pekerjaan. Meskipun tenaga kerja yang direkrut bukan merupakan orang yang mempunyai kecerdasan IQ tinggi dan berpengalaman beternak ayam, namun dengan ketekunan yang dimiliki diharapkan pekerja tersebut mau belajar maupun mengikuti instruksi peternak. Sifat jujur sangat diperlukan karena karyawan tersebut tidak mungkin diawasi secara penuh 24 jam. Komitmen terhadap pekerjaan juga diperlukan mengingat kegiatan pemeliharaan memerlukan waktu, tanggungjawab dan kedisiplinan. Sebagai contoh adalah selama masa brooding anak kandang harus memberi pakan sedikit-sedikit tapi sering dan memerlukan kestabilan suhu. Artinya anak kandang yang berkomitmen akan dengan penuh tanggungjawab memberi makan dan mengecek kondisi suhu setiap saat meskipun tengah malam sekalipun.
      Selain itu, anak kandang  juga harus memiliki sifat “mengasuh” dan penuh kasih sayang terhadap ayam karena ayam adalah mahluk hidup sehingga harus diperlakukan dengan baik sehingga ayam merasa nyaman. Apabila ayam merasa nyaman maka performance produksinya akan optimal. Performance produksi yang optimal ditunjukkan dengan pertambahan bobot badan yang tinggi, mortalitas rendah dan efisien dalam penggunaan pakan. Semakin baik performance berarti keuntungan semakin tinggi.
      Anak kandang yang baik akan memiliki feeling yang kuat sehingga bila ada sesuatu yang ganjil pada ayam-ayam di kandangnya pasti akan segera mengetahuinya. Hal itu tentunya menguntungkan karena masalah bisa diketahui sedini mungkin dan dapat segera dicari solusi dari masalah yang muncul.  Namun sebagai pemilik, peternak harus menguasai teknis beternak ayam jantan agar  bisa mengarahkan anak kandang dalam melaksanakan tugasnya dan mencegah kenakalan dari anak kandang. Berikut adalah tips mengelola pekerja kandang.
  • Mulailah dengan memberikan contoh jangan hanya memerintah, kemudian biarlah anak kandang yang melanjutkan. Inilah pentingnya peternak paham tentang manajemen pemeliharaan.
  • Jangan merepotkan pekerja dengan hal-hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan pemeliharaan ayam jantan.
  • Tingkatkan kesejahteraan hidupnya dengan memberikan upah yang layak.
  • Beri penghargaan jika memperoleh prestasi yang baik dan memotivasinya bila kurang bagus prestasinya.
  • Jika ingin menegur, usahakan jangan pada saat dia sedang bekerja karena bisa membangkitkan emosi dan jangan di hadapan teman-temannya.
  • Biasakan pekerja kandang membuat catatan produksi (recording) secara lengkap agar anak kandang mengetahui perkembangan ayamnya hari perhari. Rekording juga dapat melatih kejujuran.
   5. Mempersiapkan Sapronak 
      Langkah selanjutnya yang perlu dipersiapkan saat akan memulai beternak adalah mempersiapkan semua sapronak (sarana produksi peternakan) yang akan digunakan damam proses pemeliharaan. Sapronak yang harus dipersiapkan meliputi DOC (bibit), pakan, obat-obatan, bahan litter, bahan bakar pemanas, dan kelengkapan kandang.
     Sapronak yang harus sudah ada sebelum pemeliharaan adalah bahan litter, bahan bakar pemanas, dan kelengkapan kandang. Jika salah satunya belum siap maka sebaiknya jadwal chick in lebih baik diundur. Chick in DOC dan droping obat-obatan dijadwalkan setelah sapronak diatas siap. Pengiriman pakan di jadwalkan sesui kebutuhan ayam dan usahakan jangan terlalu lama menyimpan pakan di gudang. Pakan sebaiknya disimpan digudang untuk digunakan dalam jangka waktu maksimal 8 hari untuk menghindari kerusakan pakan. Dua hari sebelum pakan habis, stok pakan harus dikirim kembali untuk jangka waktu 8 hari kedepan. Dalam memilih sapronak, sebisa mungkin menggunakan sapronak yang paling unggul agar performance produksi yang diharapkan mudah dicapai sehingga keuntungan bisa maksimal. 



Penulis 
Memulai Bisnis Peternakan Ayam Broiler Bagian 2
4/ 5
Oleh